Indah Nya Memafkan
Sunday, January 18, 2009
1 comments
Dear me .....
Walaupun mudah diucapkan, memaafkan bknlah perbuatan yng mudah dilakukan. Ketika seseorg telah atau akan dicelakai, maka yg tertana biasanya perasaan dendam dan ingin membalas. Perasaan seperti itu adalah wajar dalam diri org biasa. Namun sikap memaafkan hanya ada pada diri org yg luar biasa.
Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala pengalaman hidup yg dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yg tinggi hanya kepada ALLAH SWT semata.
Bagi yang memaafkan kesalahan orang lain, ALLAH SWT menyediakan pahala utama sebagai balasan atas kemuliaan sikap mereka. "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal - hal yang diutamakan."(QS Asy-Syuura [42]: 43).
Dan bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahn tersebut dengan kebaikan yang tak pernah terbayangkan oleh sang pelaku. ALLAH SWT berjanji hal tersebut justru dapat mempererat tali silahturahmi dan membuat antara yang berselisih saling memikirkan seolah - olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.
Ada beberapa cara agar kita bisa menjadi pemaaf. Pertama, memperbanyak silahturahmi kepada tetangga, sanak kerabat, dan juga teman - teman. Sikap ini akan membuka hati terhadap segala karakter orang, sehingga kita pun tidak mudah marah atau tersinggung dengan sikap orang lain.
Kedua, memprbanyak zikir Kepada ALLAH SWT di waktu pagi dan petang. Berzikir di waktu pagi akan menjernihkan hati dan pikiran kita sebelum beraktivitas. Berzikir di waktu petang akan kembali menjernihkan hati dan pikiran setelah kita beraktivitas sharian.
Ketiga, memperbanyak berdua-duaan (berkhalwat) dengan ALLAH SWT di waktu orang lain sedang terlelap tidur. Ini akan menumbuhkan kesabaran serta rasa penghambaan dan pengharapan yang tinggi hanya kepada ALLAH SWT serta menjauhkan dari ketergantungan terhadap manusia.
"Sifat - sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang - orang yang sabar dan tidak di anugrahkan melainkan kepada orang - orang yang mempunyai keuntungan yang besar." (QS Fushshilat [41]: 35).
(dikutip : Hikmah - oleh Abu Naila)
Walaupun mudah diucapkan, memaafkan bknlah perbuatan yng mudah dilakukan. Ketika seseorg telah atau akan dicelakai, maka yg tertana biasanya perasaan dendam dan ingin membalas. Perasaan seperti itu adalah wajar dalam diri org biasa. Namun sikap memaafkan hanya ada pada diri org yg luar biasa.
Memaafkan butuh kematangan diri dan kecakapan spiritual. Kematangan diri hanya bisa didapatkan melalui keterbukaan hati dan pikiran akan segala pengalaman hidup yg dialami. Sementara kecakapan spiritual hanya bisa diperoleh ketika telah memiliki rasa penghambaan yg tinggi hanya kepada ALLAH SWT semata.
Bagi yang memaafkan kesalahan orang lain, ALLAH SWT menyediakan pahala utama sebagai balasan atas kemuliaan sikap mereka. "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal - hal yang diutamakan."(QS Asy-Syuura [42]: 43).
Dan bagi yang mempunyai keluhuran akhlak, mereka bukan hanya mampu memaafkan kesalahan orang lain, melainkan sekaligus membalas kesalahn tersebut dengan kebaikan yang tak pernah terbayangkan oleh sang pelaku. ALLAH SWT berjanji hal tersebut justru dapat mempererat tali silahturahmi dan membuat antara yang berselisih saling memikirkan seolah - olah mereka adalah sahabat yang sangat setia.
Ada beberapa cara agar kita bisa menjadi pemaaf. Pertama, memperbanyak silahturahmi kepada tetangga, sanak kerabat, dan juga teman - teman. Sikap ini akan membuka hati terhadap segala karakter orang, sehingga kita pun tidak mudah marah atau tersinggung dengan sikap orang lain.
Kedua, memprbanyak zikir Kepada ALLAH SWT di waktu pagi dan petang. Berzikir di waktu pagi akan menjernihkan hati dan pikiran kita sebelum beraktivitas. Berzikir di waktu petang akan kembali menjernihkan hati dan pikiran setelah kita beraktivitas sharian.
Ketiga, memperbanyak berdua-duaan (berkhalwat) dengan ALLAH SWT di waktu orang lain sedang terlelap tidur. Ini akan menumbuhkan kesabaran serta rasa penghambaan dan pengharapan yang tinggi hanya kepada ALLAH SWT serta menjauhkan dari ketergantungan terhadap manusia.
"Sifat - sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang - orang yang sabar dan tidak di anugrahkan melainkan kepada orang - orang yang mempunyai keuntungan yang besar." (QS Fushshilat [41]: 35).
(dikutip : Hikmah - oleh Abu Naila)
Labels:
Kepedulian